"Bulan Desember kami akan melakukan tender untuk frekuensi untuk 2,3 Ghz dan 3,3 Ghz dengan lebar 100 Mhz. Kedua frekuensi tersebut akan dialokasikan untuk BWA Nomadic sekria 75 persen dan sisanya untuk BWA Mobile," ujar Ketua Tim Penyelenggara BWA, Suhono Supangkat, saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Suhono menjelaskan bahwa tender tersebut nantinya akan memilih delapan operator untuk menggelar broadband di tiap-tiap wilayah. Teknologi yang digunakan, sudah pasti adalah teknologi Wimax.
"Tiap operator di satu wilayah berkesempatan memenangkan pita BWA selebar 12,5 MHz," jelas Suhono.
Saat ini, pemerintah sedang mengujicoba layanan BWA teknologi Wimax di area terbatas sebagai persiapan sebelum tender BWA digelar. Ujicoba tertutup tersebut berlokasi di Telkom Risti, Geger Kalong, Bandung, Jawa Barat, dengan menggandeng Telkom sebagai operator, PT Hariff dan PT Indonesian Tower sebagai penyedia perangkat Wimax.
"Setelah ujicoba tertutup itu selesai, kami akan membuka akses Wimax secara terbuka untuk publik Bandung," papar Suhono. Untuk itu, tiap penyedia perangkat Wimax akan menyiapkan masing-masing 10 titik akses. (srn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar